Jumat 26 Dec 2014 13:07 WIB

Potensi Industri Mebel Masih Terbuka Lebar

Rep: c 87/ Red: Indah Wulandari
Pekerja menyelesaikan pembuatan mebel rotan tahap akhir di salah satu pusat usaha penjualan mebel rotan di Jakarta, Senin (11/8).
Foto: Republika/Prayogi
Pekerja menyelesaikan pembuatan mebel rotan tahap akhir di salah satu pusat usaha penjualan mebel rotan di Jakarta, Senin (11/8).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA-–Industri mebel berpotensi besar di pasar ekspor. Para pengusaha pun menargetkan perolehan nilai ekspor mencapai 9 miliar dollar AS pada tahun 2020 mendatang.

“Saat ini, nilai ekspor mebel baru mencapai 1,8 miliar dollar AS,” jelas Wakil Ketua Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) Rudy T Luwia,  Jumat (26/12).

Padahal potensi pasar mebel dunia sebesar 400 miliar dolar AS. Angka raihan ekspor Indonesia, sebut Rudy, masih di bawah Vietnam yang  nilai ekspor mebelnya sudah mencapai 5,2 miliar dolar AS.

“Kalau memang ini akan diperhatikan, kita bisa lebih dari Vietnam. Dalam lima tahun ke depan kita bisa lima kali lipat dari yang sudah dicapai,” kata Rudy.

Menurutnya, potensi sumber daya manusia dan sumber daya alam Indonesia untuk industri mebel sangat besar. Saat ini, tenaga kerja yang terserap di sektor ini sebanyak 3,6 juta orang.

Targetnya pula, ada peningkatan tenaga kerja dua kali lipat dalam lima tahun ke depan. Dia berharap dengan kemudahan perizinan investasi, target tersebut bisa tercapai.

“Saya harapkan, Indonesia akan masuk 10 besar dalam kancah industri furnitur di dunia,” harapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement