Kamis 25 Dec 2014 16:28 WIB

Sofyan Akan Fokus Atasi Pemadaman Bergilir

(dari kiri) Komisaris Utama PLN yang baru Chandra M.Hamzah, Dirut PLN yang baru Sofyan Basir dan Menteri BUMN Rini Soemarno melakukan jumpa pers di kantor BUMN, Jakarta, Selasa (23/12) malam.
Foto: Republika/Prayogi
(dari kiri) Komisaris Utama PLN yang baru Chandra M.Hamzah, Dirut PLN yang baru Sofyan Basir dan Menteri BUMN Rini Soemarno melakukan jumpa pers di kantor BUMN, Jakarta, Selasa (23/12) malam.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Direktur Utama PT PLN (Persero) Sofyan Basir berjanji mengatasi pemadaman listrik yang masih terjadi di sejumlah wilayah Indonesia dalam jangka pendek.

"Dalam jangka pendek ini yang akan kami fokuskan adalah mengatasi kendala pasokan listrik di beberapa tempat yang menyebabkan terjadinya pemadaman listrik," katanya dalam rilis di Jakarta, Kamis.

Selain pemadaman listrik,?pemerintah menugaskan Basyir dan Direksi PLN baru lainnya untuk menyelesaikan dua tantangan lain yakni meningkatkan efisiensi PLN dan meningkatkan daya pasokan listrik nasional.

Pemerintah sudah menargetkan penambahan kapasitas pembangkit 35.000 MW dalam lima tahun (2010-2015).Sofyan Basir diangkat Menteri BUMN Rini Soemarno sebagai Dirut PLN menggantikan Nur Pamudji.

Selain Basir, Rini melalui keputusan menteri pada 23 Desember 2014 juga mengangkat tujuh anggota direksi PLN lainnya yakni Sarwono Sudarto, Nicke Widyawati, Murtaqi Syamsuddin, Supangkat Iwan Santoso, Amin Subekti, Nasri Sebayang, dan Amir Rosidin.

Murtaqi dan Nasri merupakan dua Direktur PLN lama yang kembali dipercaya menduduki posisi direksi di BUMN listrik tersebut.

Sementara, duduk sebagai Komisaris Utama PLN adalah Chandra M Hamzah dengan delapan anggota Komisaris yakni Budiman, Hasan Bisri, Oegroseno, Sumanggar Milton Pakpahan, Darmono, Andin Hadiyanto, Harry Susetyo Nugroho, dan Zulkifli Zaini.

Chandra, Budiman, dan Hasan merupakan komisaris baru. Sementara, Oegroseno, Milton Pakpahan, Darmono, Andin, Harry, dan Zulkifli adalah komisaris lama.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement