Selasa 23 Dec 2014 19:51 WIB

Ekonom: LDR Menurun Karena Bank Mengerem Pertumbuhan Kredit

Rep: C87/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Warga menggunakan ATM di Jakarta. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan mengeluarkan tiga peraturan baru untuk perbankan.
Foto: Aditya Pradana Putra/Republika
Warga menggunakan ATM di Jakarta. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan mengeluarkan tiga peraturan baru untuk perbankan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pertumbuhan loan to deposite ratio (LDR) perbankan pada bulan Oktober menurun dibandingkan September dinilai disebabkan bank mengerem pertumbuhan kredit. Menurut data statistik perbankan Indonesia (SPI) yang dirilis Otoritas Jasa Keuangan (OJK), LDR bank umum pada Oktober mencapai 88,45 persen. 

LDR ini menurun atau membaik dibandingkan bulan September yang mencapai 88,93 persen. Sementara, LDR bank persero pada Oktober berada di level 85,97 persen, lebih baik dibandingkan September yang mencapai 86,45 persen.

Ekonom Bank Permata, Tony Prasetiantoko mengatakan menurunnya LDR karena bank-bank mengerem pertumbuhan kredit. "Karena melihat risiko ke depan yang dinilai tinggi. Bank-bank kini lebih berhati-hati," kata Tony saat dihubungi Republika, Selasa (23/12).

Total kredit yang disalurkan bank umum mencapai Rp 3.403.652 miliar dengan perolehan Dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp 3.848.275 pada Oktober. Sementara, total penyaluran kredit bank persero sebesar Rp 1.267.022 miliar rupiah dengan perolehan DPK sebesar Rp 1.473.854 miliar pada bulan yang sama.

Karena itu, dengan mengerem kredit, kata Tony, target pertumbuhan kredit oleh BI dan OJK sebesar 15-17 persen hanya terealisasi 13 persen pada akhir 2014. "Akibatnya, pertumbuhan ekonomi tahun ini cuma 5,1 persen, turun tajam daripada tahun sebelumnya 5,78 persen," jelasnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement