Rabu 17 Dec 2014 13:40 WIB

Indonesia Bidik Proyek Pembangunan Rel KA Cepat di Oman

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Indah Wulandari
  Pejalan kaki melintasi rel kereta di kawasan Tugu Perjuangan, Jalan Juanda, Bekasi, Jawa Barat, Kamis (16/10).   (Republika/ Tahta Aidilla)
Pejalan kaki melintasi rel kereta di kawasan Tugu Perjuangan, Jalan Juanda, Bekasi, Jawa Barat, Kamis (16/10). (Republika/ Tahta Aidilla)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Indonesia terus meningkatkan dan memperluas hubungan perdagangan dengan sejumlah negara di Timur Tengah, salah satunya dengan Oman.

Belum lama ini negara-negara di Timur Tengah telah menginisiasi untuk membangun jalur kereta api yang terintegrasi di kawasan gulf cooperating country. Jalur kereta tersebut, mengambil rute dari Oman menuju ke Uni Emirat Arab dan Saudi Arabia.

"Saat ini proyek tersebut sudah mulai tender dan Indonesia bisa membidik di sektor jasa konstruksinya," kata Duta Besar Indonesia untuk Oman, Sukanto, Rabu (17/12).

Proyek pembangunan rel kereta api ini cukup besar karena menghubungkan antar negara dengan menempuh jarak jauh. Sukanto mencontohkan, jarak dari kota Sohar di Oman menuju Emirate bisa mencapai sekitar 500 kilometer.

Sejauh ini, belum diketahui jumlah perusahaan jasa konstruksi asal Indonesia yang akan masuk ke Oman untuk berinvestasi.

Kerjasama perdagangan antara Indonesia dengan Oman, menurutnya, sudah terjalin sejak 1978, namun baru secara baru secara resmi dibuka pada 2010 ditandai dengan didirikannya kantor Kedutaan Besar Indonesia di negara tersebut.

Sejak dibuka kerjasama perdagangan secara resmi, sudah banyak produk-produk Indonesia yang masuk ke Oman, diantaranya produk makanan dan otomotif.

Direktur Kerjasama Pengembangan Ekspor Nasional, Dody Edward mengatakan, Oman merupakan salah satu negara prospektif yang menyediakan potensi pasar besar. Selama empat tahun terakhir neraca perdagangan Indonesia dan Oman memang defisit.

Namun, pada 2013 neraca perdagangan kedua negara menunjukkan angka yang cukup baik yakni mencapai sekitar 462 juta dolar AS dengan nilai ekspor mencapai 209 dolar AS, dan didominasi oleh produk non migas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement