REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merosot menjadi 5.025,028 pada penutupan perdagangan Selasa (16/12) karena banyaknya investasi yang minggat dari pasar. Namun, besok, Rabu (17/12) IHSG diprediksi sudah kembali perkasa.
Analis Samuel Securities Lana Soelistianingsih berpendapat, merosotnya IHSG di level 5.025,028 sudah termasuk level terendah. ''Akan naik,'' ujar dia kepada ROL, Selasa (16/12) sore.
Menurut Lana, merosotnya IHSG diakibatkan oleh melemahnya mata uang rupiah. Pasalnya, kondisi tersebut dijadikan momen ambil untung.
Dia menilai, yang membuat dolar AS kian perkasa adalah terjun bebasnya harga minyak mentah dunia. Karena harga minyak mentah dunia anjlok, dana tunai lebih menjadi favorit investor. Dana tunai yang menjadi primadona adalah dolar AS. Alhasil, posisi mata uang Amerika Serikat itu semakin kuat.
IHSG pada penutupan perdagangan Selasa (16/12) turun sebesar 82,4 poin atau merosot -1,16 persen.