REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rupiah kian tak berdaya terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Nilai tukar rupiah saat ini sudah menembus Rp 12.705 per dolar AS.
Ekonom Bank Central Asia (BCA) Raden Pardede mengatakan pelemahan rupiah tidak bisa terhindarkan seiring menguatnya dolar terhadap berbagai mata uang dunia. Raden menjelaskan dolar perkasa karena mulai pulihnya ekonomi Amerika Serikat.
"Seluruh mata uang dunia melemah terhadap dolar. Kita tidak bisa melawan arah dunia. Kita ini siapa," kata Raden kepada wartawan di Kantor Kemenko Perekonomian, Senin (15/12).
Raden bahkan menyebut bahwa Bank Indonesia tidak perlu melakukan intervensi. Bila memang dilakukan, intervensi hanya bermanfaat agar volatilitas rupiah tidak tinggi.
"Dan yang paling penting BI dan pemerintah harus menjaga agar tidak ada kepanikan di dalam negeri. Yakinkan kepada pengusaha, pelaku ekonomi bahwa keadaan ini hanya sementara," ujarnya.