REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina (Persero) mencatat kenaikan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) jenis pertamax berlipat ganda setelah pemerintah mengumumkan kenaikan harga BBM bersubsidi.
Senior Vice President Fuel Marketing and Distribution Pertamina Suhartoko mengatakan, konsumsi pertamax satu minggu setelah pengumuman kenaikan harga BBM bersubsidi mencapai 5.000 kiloliter (kl). ''Seminggu terakhir di atas 5.000 kl per hari atau 237 persen dari biasanya,'' kata dia, Rabu (3/12)
Dia menerangkan, konsumsi pertamax sebelum kenaikan tarif BBM bersubsidi rata-rata 2.200 kl. Diperkirakan konsumsi pertamax akan terus meningkat.
Suhartoko menilai stok BBM bersubsidi hanya cukup hingga menjelang natal. Pasalnya, walaupun harga BBM bersubsidi telah dinaikkan, kuota 46 juta kl dipastikan tetap terlampaui.
Suhartoko menguraikan, stok premium saat ini cukup untuk 18,2 hari, solar 21 hari, kerosin 72 hari, avtur 28,8 hari, pertamax 49,35 hari, pertamax plus 44,9 hari.
Menurut Suhartoko, kerugian Pertamina sepanjang 2014 kemungkinan lebih tinggi dari tahun lalu. ''Pada 2013 kerugian Pertamina menyalurkan BBM subsidi sebesar Rp 350 miliar. Diperkirakan pada 2014 akan lebih tinggi,'' jelas dia.