Selasa 02 Dec 2014 00:00 WIB

Inflasi Rendah, Menko Perekonomian: Ketakutan yang tak Terbukti

Rep: C85/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Sofyan Djalil
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Sofyan Djalil

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Inflasi pasca kenaikan harga BBM langsung melonjak 1,5 persen. Kondisi ini hanya terjadi dalam 12 hari perhitungan saja. Inflasi ini dipicu terutama oleh kelompok transportasi dan bahan makanan. Harga bensin menyumbang inflasi sampai 0,45 persen dari total. Kemudian disusul tarif angkutan, dan harga cabai merah.

Namun Menteri Koordinator Sofyan Djalil beranggapan bahwa kenaikan inflasi sejauh ini masih sesuai dengan perhitungan. Bahkan menurutnya, angka 1,5 persen masih lebih rendah dibanding perkiraan sebelumnya sebesar 2 persen.

"Sesuai prediksi bahkan itu, sesuai price in, sebelum harga minyak naik. Dulu kita perkirakan 2 persen. Ketakutan inflasi tidak terbukti," ujarnya, Senin (1/12).

Sofyan juga memperkirakan, inflasi akan kembali normal pada bulan januari nanti. "Bulan januari perkiraan kami akan kembali normal. Pengalaman yang lalu deflasi terjadi di bulan ketiga," lanjutnya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement