Petral Disebut Telah Lama tak Aktif

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina (Persero) mengungkapkan, anak usahanya, Pertamina Energy Trading Ltd (Petral) telah lama tidak aktif.

Direktur PT Pertamina (Persero) Ahmad Bambang mengatakan, Petral berlokasi di Hongkong. ''Yang di Singapura itu Pertamina Energy Service (PES),'' kata dia, Ahad (30/11).

Sebelumnya, Petral terancam dibubarkan. Nasib anak usaha Pertamina itu berada di tangan Tim Reformasi Tata Kelola Migas. Apabila, dilaporkan terdapat sejumlah penyelewengan, perusahaan perdagangan minyak itu akan ditutup.

Menurut Bambang, masalah utamanya bukan persoalan lokasi. Akan tetapi, masalah transparasinya saja.

Dia menerangkan, tidak masalah PES dipindah ke Indonesia. Lalu, digantikan kantor perwakilan di sana. Namun, harus dipahami harus terdapat kantor perwakilan karena pasar berada di luar negeri.

Bambang menuturkan, yang terpenting menyambung secara online dengan kantor pusat dan bisa dimonitor.

Ikuti Whatsapp Channel Republika

1	Luhut Ungkap Subsidi Listrik Bisa Dinaikkan Sampai Golongan 1.300 Watt
2	Pemerintah Optimalkan Hunian TOD untuk Masyarakat
3	Menteri PKP Apresiasi Terobosan BUMN Bangun Hunian TOD
4	Bisnis Ritel Diprediksi akan Menggeliat pada Kuartal IV/2024 Berkat Pilkada dan Nataru
5	Optimalisasi Aset, Perumnas Siap Wujudkan Target 3 Juta Rumah
6	Komisi V: Penurunan Harga Tiket Pesawat Harus Berlaku Sepanjang Tahun
7	Ruas Falah Dukung MIND ID Akselerasi Pembangunan Smelter SGAR Mempawah Fase II

Petral Disebut Telah Lama tak Aktif

Ruas Falah Dukung MIND ID Akselerasi Pembangunan Smelter SGAR Mempawah Fase II

Komisi V: Penurunan Harga Tiket Pesawat Harus Berlaku Sepanjang Tahun

Bisnis Ritel Diprediksi akan Menggeliat pada Kuartal IV/2024 Berkat Pilkada dan Nataru

Optimalisasi Aset, Perumnas Siap Wujudkan Target 3 Juta Rumah

Luhut Ungkap Subsidi Listrik Bisa Dinaikkan Sampai Golongan 1.300 Watt