Ahad 30 Nov 2014 10:03 WIB

Peneliti: Penghasilan Petani Subak Hampir Sama dengan Pengemis

Rep: Antara/ Red: Indah Wulandari
Subak, Balinese traditional irrigation system (illustration)
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Subak, Balinese traditional irrigation system (illustration)

REPUBLIKA.CO.ID,DENPASAR--Penghasilan petani yang terhimpun dalam wadah organisasi pengairan tradisional bidang pertanian subak di Bali sangat memprihatinkan, bahkan rata-rata hanya setara dengan pendapatan seorang pengemis.

"Petani yang memiliki dan menggarap sawah seluas satu hektare menghasilkan Rp 3 juta per bulan, sedangkan seorang pengemis bisa meraih pendapatan Rp100 ribu per hari atau juga Rp 3 juta per bulan," kata Ketua Pusat Penelitian Subak Universitas Udayana Prof Dr Wayan Windia, Ahad (30/11).

Windia mengatakan, petani di Bali umumnya memiliki sawah antara 25-50 are sehingga penghasilannya relatif kecil. Apalagi harga gabah tidak pernah dinaikkan sejak 2012 lalu.

“Masyarakat miskin umumnya berada di daerah pegunungan dan di pantai, sehingga mereka itu perlu mendapat perhatian seperti dididik didampingi untuk menanam sayu-mayur, beternak dan memelihara ikan maupun usaha produktif lainnya yang mampu meningkatkan pendapatan,” harap Windia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement