Jumat 28 Nov 2014 11:51 WIB

Dengan BBG, Kapal Bisa Hemat 40 Persen Biaya Operasional

Rep: c85/ Red: Esthi Maharani
Petugas mengisi bahan bakar gas ke sebuah mobil di Stasiun Pengisian BBG (SPBG), Surabaya, Jawa Timur.
Foto: Ismar Patrizki/Antara
Petugas mengisi bahan bakar gas ke sebuah mobil di Stasiun Pengisian BBG (SPBG), Surabaya, Jawa Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pemerintah sedang menggalakkan lagi kampanye konversi BBM ke BBG, menyusul kenaikan harga BBM. Salah satu target yang didorong untuk menggunakan bahan bakar gas adalah sektor maritim, termasuk transportasi laut.

Kementerian ESDM mengklaim kapal yang menggunakan BBG dapat menghemat hingga 40 persen biaya operasional.

"Saat ini operasional kegiatan kapal pengeluaran kapal terbesar ada pada bbm sekitar 60 persen. Jika menggunakan LNG bisa dihemat sekitar 40 persen," ujar staf ahli Menteri ESDM sekaligus Ketua Tim Percepatan Konversi BBM ke BBG, IGN Wiratmaja Puja, Jumat (28/11).

Saat ini, Kementerian ESDM sedang mengusulakn regulasi terkait pemanfaatan BBG untuk kapal-kapal laut.

"Kita akan koordinasi dengan kementrian perhubungan terkait regulasi perhubungan lautnya, klasifikasi kapalnya juga harus ada regulasinya sebelum di implementasikan," jelas Wiratmaja.

Pemerintah sedang gencar menggalakkan kampanye konversi BBM ke BBG. Sebelumnya Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Indroyono Soesilo menyatakan pemerintah sedang mencari bentuk insentif yang tepat bagi pelaku konversi BBM ke BBG.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement