Sabtu 22 Nov 2014 07:50 WIB

Emas Berbalik Naik Setelah Cina Turunkan Suku Bunga

Petugas menunjukan emas batangan atau logam mulia produksi Aneka Tambang di Pegadaian, Jakarta, Senin (14/4).
Foto: Republika/Prayogi
Petugas menunjukan emas batangan atau logam mulia produksi Aneka Tambang di Pegadaian, Jakarta, Senin (14/4).

REPUBLIKA.CO.ID, CHICAGO -- Emas berjangka berbalik naik di divisi COMEX New York Mercantile Exchange pada Jumat (Sabtu pagi WIB), setelah bank sentral Cina, People's Bank of China (PBoC), mengumumkan penurunan suku bunga pada hari yang sama.

Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Desember, naik 6,8 dolar AS, atau 0,57 persen, menjadi menetap di 1.197,7 dolar AS per ounce.

PBOC mengumumkan penurunan suku bunga acuan untuk deposito satu tahun sebesar 25 basis poin dan suku bunga pinjaman satu tahun sebesar 40 basis poin mulai Sabtu.

Para analis mengatakan bahwa penurunan suku bunga yang pertama dari jenisnya sejak Juli 2012, mendorong permintaan emas sebagai penyimpan nilai.

Selain itu, Presiden Bank Sentral Eropa (ECB) Mario Draghi pada Jumat menegaskan tekadnya untuk menerapkan langkah-langkah yang lebih agresif termasuk pembelian aset skala besar guna meningkatkan ekonomi lesu di zona euro. Para analis mengatakan nada "dovish" dari Draghi juga menempatkan harga emas lebih tinggi.

Perak untuk pengiriman Desember naik 25,8 sen, atau 1,60 persen, menjadi ditutup pada 16,395 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari naik 21,7 dolar AS, atau 1,80 persen, menjadi ditutup pada 1.227,3 dolar AS per ounce.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement