Kamis 20 Nov 2014 23:07 WIB

Tiga Bank Biayai Anak Usaha Ciputra Rp 550 miliar

Rep: Dwi Murdaningsih/ Red: Indira Rezkisari
Sejumlah nasabah melakukan transaksi di Bank Mandiri, Jakarta, Selasa (5/8).  (Republika/Prayogi)
Foto: Republika/Prayogi
Sejumlah nasabah melakukan transaksi di Bank Mandiri, Jakarta, Selasa (5/8). (Republika/Prayogi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Bank Mandiri bersama Bank Syariah Mandiri (BSM) dan Bank Jateng menyalurkan kredit sindikasi Rp 550 miliar kepada anak usaha Ciputra Group, PT Ciputra Adigraha. Kredit sindikasi berjangka waktu 8,5 tahun itu akan digunakan untuk membangun Gedung perkantoran 47 lantai seluas 70 ribu meter persegi di kawasan Kuningan Jakarta.

Pada sindikasi ini, Mandiri Group mengambil porsi kredit sebesar Rp 475 miliar dan Bank Jateng Rp 75 miliar. Senior EVP Consumer Finance Bank Mandiri Tardi mengatakan kebutuhan ruang kantor berkualitas premium di lokasi-lokasi strategis di Jakarta masih sangat tinggi. Hal ini membuka peluang bagi pengembang properti untuk memperkuat bisnis.

”Kami berharap, kredit sindikasi yang kami berikan kepada Ciputra Adigraha ini dapat membantu pemenuhan kebutuhan ruang kantor tersebut sehingga pada akhirnya, hal ini dapat membantu mendorong perekonomian nasional,” kata Tardi, Kamis (20/11). Tardi menuturkan, keterlibatan Bank Mandiri dalam sindikasi pembiayaan ini juga sebagai bentuk dukungan perseroan kepada Ciputra Group dalam mengembangkan bisnis dan memperluas pangsa pasar. 

Hingga September 2014, pembiayaan Bank Mandiri ke sektor properti dan konstruksi telah mencapai Rp 16,34 triliun, meningkat 38,23 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya. Khusus untuk sektor properti, kucuran kredit Bank Mandiri telah mencapai Rp 8,23 triliun, naik 31,13 persen dari periode yang sama pada tahun sebelumnya.

President Direktur Ciputra Adigraha Candra Ciputra mengatakan bahwa Kredit ini akan digunakan untuk mendukung pembangunan gedung perkantoran Office Tower 2 yang terletak di kawasan superblock Ciputra World 1 Jakarta. Total investasi pembangunan gedung kantor ini sebesar Rp 1,6 triliun dengan target penyelesaian tahun 2018.

“Permintaan ruang perkantoran, baik dari perusahaan asing dan domestik, di Jakarta akan tetap meningkat. Inilah salah satu alasan kami mengembangkan proyek ini,” kata Candra.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement