Kamis 20 Nov 2014 16:10 WIB

Ini Penyebab Target Penerimaan Pajak Jarang Tercapai

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Winda Destiana Putri
Mari Bayar Pajak
Foto: Ditjen Pajak
Mari Bayar Pajak

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengungkap, dalam sepuluh tahun terakhir, target penerimaan pajak di Indonesia baru dua kali tercapai, yakni pada tahun 2004 dan 2008.

Menurutnya, salah satu faktor yang menjadi penyebab tak pernah tercapainya target penerimaan pajak adalah karena kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM) di Dirjen Pajak.

Dia menjelaskan, satu pegawai pajak di Indonesia harus melayani 800 wajib pajak. Padahal, di Jepang, yang jumlah penduduknya separuh Indonesia, memiliki jumlah pegawai pajak dua kali lipat dibanding Indonesia.

"Ini yang membuat penerimaan pajak di Jepang jadi lebih optimal," ucapnya saat memberikan pengarahan kepada para pejabat Eselon I dan II di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak dan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Kementerian Keuangan‬, di Istana Negara, Kamis (20/11).

Selain karena faktor SDM, lanjut dia, target penerimaan pajak lebih sering tak tercapai karena masalah infrastruktur. Menurut Bambang, Dirjen Pajak sering terhambat masalah IT.

"Padahal untuk mengoptimalkan pajak kita butuh infrastruktur IT lebih besar dan lebih tajam dalam menjangkau wajib pajak," kata dia.

Bambang mengaku, saat ini pihaknya tengah mencari solusi untuk masalah-masalah tersebut agar target penerimaan pajak bisa tercapai.

Sebelumnya, tiga pekan lalu, usai menemui presiden, Bambang mengatakan bahwa target penerimaan pajak tahun 2014 hampir pasti tak tercapai. Meski demikian, ia mengaku akan menggenjot penerimaan pajak sampai akhir tahun sehingga gap antara target dan realisasi tak terlalu jauh.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement