Senin 17 Nov 2014 15:29 WIB

Instrumen Hedging Diyakini Kian Moncer Pascapasar Bebas

Rep: Dwi Murdaningsih/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Hedging strategy reduces the risk of loss from fluctuating in the price of oil and other commodities.
Foto: bigdaddyrichard-swirlingthoughts.blogspot.com
Hedging strategy reduces the risk of loss from fluctuating in the price of oil and other commodities.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Sektor finansial diperkirakan akan tumbuh positif jika masyarakat ekonomi ASEAN (MEA) sudah berlaku. Meskipun ‘pasar bebas’ baru dibuka untuk sektor barang dan jasa tertentu, sektor financial diperkirakan akan kecipratan dampak positif.

Director Head of Investor Sales Citi Markets Indonesia I Made Budhi P Artha mengatakan instrument hedging akan kian berkilau jika MEA sudah mulai dibuka. Dia menjelaskan MEA akan membuat perdagangan menjadi semakin bebas dan investasi semakin terbuka. Dalam keadaan yang demikian, sektor financial sebagai jasa yang menyokong tumbuhnya investasi dan perdagangan akan semakin berkembang.

“Baik investor kita yang keluar atau investor luar yang masuk, emreka harus di-service dengan intrumen keuangan. Mereka akan membutuhakn hedging ini kan berdampak poistif di sektor keuangan,” kata Made, saat ditemui, Senin (17/11).

Selama ini, kata dia, instrument hedging volumenya masih kecil. Dari transasksi harian sekitar 5 miliar Dollar AS per hari, baik transaski dengan nasabah maupun transaksi interbank, 65 persennya amsih didominasi oleh transaksi spot.

Artinya, transaksi jangka panjang baru mencapai sekitar 35 persen atau 1,75 miliar Dollar saja yang berupa dana jangka panjang. Situasi ini, kata dia diharapkan membuat porsi transasksi dana jangka panjang akan semakin banyak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement