Kamis 13 Nov 2014 16:50 WIB

Mau Tumbuhkan Investasi Riil, Jokowi Harus Tekan BI Rate

Rep: Dwi Murdaningsih/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
BI Rate (ilustrasi)
Foto: Antara
BI Rate (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Bank Indonesia mempertahankan suku bunga di level 7,5 persen. Peneliti ekonomi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Zamroni Salim mengatakan tetapnya suku bunga BI ini menunjukkan BI mengambil posisi aman di pasar keuangan.

Tidak berubahnya suku bunga menurutnya sebagai pertanda tidak ada gelojak di pasar keuangan yang menganggu sektor riil.  Namun menurutnya, jika suku bunga BI diturunkan, pemerintah bisa semakin menggenjot investasi di sektor riil.

Menurutnya, tidak berubahnya BI rate ini menunjukkan BI tetap percaya diri dengan kebijakan yang sekarang diambil bisa mendorong ekonomi. Namun, dia mengatakan akan lebih baik jika BI juga mendorong pemerintahan baru dengan adanya rate baru. Baik menurunkan atau menaikkan BI rate.

Jika BI menaikkan suku bunga, menurutnya akan semakin mendorong investasi di sektor protofolio. Namun, tidak dibarengi dengan pertumbuhan di sektor riil lantaran bunga kredit terlalu tinggi. Artinya, meskipun invesatsi di portofolio tumbuh, namun tidak banyak berdampak pada pertumbuhan ekonomi.

“Dari sisi pengambilan kebijakan sebaiknya ada perubahan entah naik atau kalau diturunkan sektor riil akan lebih menggeliat. Saya lebih cenderung turun, kalau pemerintah Jokowi ingin mengembangkan sektor riil, suku bunga harus lebih rendah sehingga mereka mau menanamkan modalnya langsung,” ujar Zamroni, saat dihubungi, Kamis (13/11).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement