Kamis 13 Nov 2014 14:33 WIB

Adira Finance Prediksi Raup Laba Rp 1,1 Triliun

Rep: c87/ Red: Taufik Rachman
Adira Finance, salah satu perusahaan pembiayaan di dalam negeri.
Adira Finance, salah satu perusahaan pembiayaan di dalam negeri.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Adira Finance menargetkan pertumbuhan bisnis mencapai 5-10 persen pada 2015. Tahun ini, Adira memprediksikan keuntungan mencapai Rp 1,1 triliun.

Vice President Director Adira Finance, Marwoto Soebiakno, mengatakan terget pertumbuhan bisnis pada 2015 masih belum pasti.

"Masih nunggu beberapa hal, harga bbm itu akan mempengaruhi inflasi dan secara global nunggu penetapan suku bunga," kata Marwoto dalam Media Gathering di Kantor Pusat Adira, Jakarta, Kamis (13/11).

Kondisi pertumbuhan bisnis sepanjang 2014 dinilai relatif sedikit menurun. Menurutnya, hal itu disebabkan tekanan kondisi makro di tingkat suku bunga dan perubahan acounting treatment. Namun, Marwoto enggan menyebut angka pastinya.

"Kira-kira secara volume binis tidak akan meleset banyak, akan masuk targetnya, tahun ini achievement profit diprediksi mencapai Rp 1,1 triliun," jelasnya.

Dia berharap pada 2015 bisnis otomotif tumbuh mencapai 5-10 persen. Sebab pertumbuhan bisnis pembiayaan bertumpu pada bisnis otomotif. Diperkirakan dalam kondisi ekonomi seperti apapun bisnis otomotif akan tetap tumbuh. Di samping itu, pihaknya masih menunggu peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang akan berpengaruh pada bisnis pembiayaan.

"Pembiayaan masih fifty fifty tapi masih berharap pada pertumbuhan otomotif, perkiraan antara 5-10 persen. Karena seluruh portofolio kita di otomotif, jadi ngikutin pasar otomotif," pungkasnya.

Hingga kini, Adira Finance telah melayani sekitar 3,7 juta konsumen. Jumlah piutang yang dikelola mencapai Rp 45,6 triliun. Adira menguasai pangsa pasar 15,7 persen untuk sepeda motor baru dan 5,7 persen untuk mobil baru.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement