REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Kepala Bank Boston Federal Reserve Eric Rosengren mengatakan menguatnya dolar terhadap sejumlah mata uang seperti yen dan euro merefleksikan perbaikan ekonomi Amerika Serikat (AS). Ia tidak melihat ini sebagai indikasi perang valas.
''Kondisi ekonomi berbagai negara sedang berada dalam kondisi berbeda juga,'' kata Rosengren, Senin (10/11).
Pernyataannya itu sekaligus menekankan pertumbuhan ekonomi AS yang mendekati tiga persen sementara ekonomi Eropa tidak menunjukkan pertumbuhan menggembirakan, demikian dilansir Reuters.
''Perbedaan itu akan menyebabkan perbedaan tingkat pertukaran mata uang,'' ungkap Rosengren.
Selama penguatan dolar terjadi bukan karena alasan manipulatif tapi refleksi perbedaan kondisi ekonomi, ia menilai itu merupakan hal alami bagaimana pasar keuangan bekerja. ''Setidaknya hingga kini itu tidak membuat saya khawatir,'' kata dia.