REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi cukup memengaruhi sektor perikanan khususnya para nelayan.
Namun menurut Pengamat Kelautan dan Perikanan Arif Satria, dikarenakan nelayan sudah terbiasa dengan harga BBM yang tinggi, maka nelayan sudah pasrah saja, menerima kenaikan harga BBM.
"Nelayan juga sudah terbiasa kok dengan harga BBM selama ini yang bagi mereka itu selalu tinggi sebetulnya. Jadi ya nelayan siap-siap saja dengan kenaikan BBM," kata Arif saat dihubungi ROL, Jumat (7/11).
Asalkan, lanjut Arif, kompensasi kenaikan BBM yang dijanjikan pemerintah, selalu optimal dan tepat sasaran. "Yang paling penting pasokan BBM terus ada saja sekaligus kompensasinya tidak bermasalah," ujarnya.
Kendatipun menurut dia, alangkah lebih baik, nelayan merasakan kenaikan itu secara bertahap.
"Kalau kenaikannya langsung besar memang akan cukup berat, baiknya nelayan merasakannya secara bertahap," katanya.
Selain itu, Arif juga berharap pemerintah melakukan beberapa perbaikan untuk sektor kelautan dan perikanan.
"Di samping menaikkan BBM, tapi akses pasar, perbaikan pelabuhan sekaligus alat-alat produksi untuk mendukung para nelayan juga harus diperbaiki, ditambah dan lebih dioptimalkan lagi," kata dia.