Senin 03 Nov 2014 15:42 WIB

Kuartal III, BRI Agroniaga Alami Penurunan Laba

Rep: C88/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
perkebunan di pangalengan
Foto: bandung.panduanwisata.com
perkebunan di pangalengan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- PT BRI Agroniaga mengalami penurunan laba bersih sebesar 23,29 persen secara year on year (yoy) dari Rp 52,369 miliar menjadi Rp 40,173 miliar untuk kinerja kuartal ketiga 2014. Direktur Operasional dan Keuangan PT BRI Agroniaga Tbk. Sudarmin Sjamsoe mengatakan menurunnya laba disebabkan karena kondisi likuiditas yang ketat dan adanya pembengkakan biaya dana.

"Dengan biaya dana yang membengkak kita tidak bisa serta merta menaikkan bunga kredit karena akan memberatkan nasabah yang mayoritas kalangan ritel," katanya pada Senin (3/10) di Jakarta.

Sementara itu pendapatan bunga tumbuh 45,51 persen dari Rp 296,541 miliar menjadi Rp 431,501 miliar. Sedangkan beban bunga meningkat 81,16 persen. Di periode yang sama tahun lalu beban bunga sebesar Rp 132,58 miliar dan saat ini naik menjadi Rp 240,185 miliar.

Jika dibandingkan kuartal II, total aset korporasi pada kuartal III tercatat Rp 5,947 triliun pada akhir September 2014 atau naik 16 persen. Kredit yang disalurkan meningkat 23 persen dari Rp 4,08 triliun menjadi Rp 4,547 triliun. Total dana pihak ketiga (DPK) naik 20 persen dari Rp 4,724 triliun menjadi Rp 4,961 triliun.

Komposisi DPK terdiri atas 82 persen berupa deposito, 13 persen giro, dan 5 persen berupa tabungan. "Target tabungan di akhir tahun sebesar Rp 300 miliar dan saat ini sudah mencapai Rp 260 miliar," tambah Sudarmin.

Direktur Utama PT BRI Agroniaga Tbk. Heru Sukanto menjelaskan laba bersih meningkat dari Rp 30,185 miliar di kuartal II menjadi Rp 40,173 miliar di kuartal III. Marjin bunga bersih (NIM) 4,75 persen pada September 2014. Turun dibandingkan kuartal II yang mencapai 4,81 persen.

Rasio kredit bermasalah (NPL) turun ke level 1,79 persen dari kuartal II yang ada di level 2,06 persen. Sementara itu rasio kecukupan modal (CAR) pada akhir September 2014 tercatat turun menjadi 20,43 persen dari kuartal II sebesar 21,97 persen.

Heru menegaskan, meski laba bersih turun 23,29 persen ia optimistis target laba bersih sebesar Rp 68 miliar dapat tercapai di akhir tahun. "Kredit masih mungkin dipacu karena LDR masih 89,76 persen jadi masih ada ruang untuk itu," jelasnya.

Heru menambahkan hingga 2015, BRI Agro akan membuka lima kantor baru. Terdiri atas dua kantor cabang di Solo dan Bogor serta tiga kantor cabang pembantu di Sidoarjo, Tebingtinggi, dan Pematang Siantar. Pada September 2014 komposisi pemegang saham PT BRI Agroniaga, Tbk. mayoritas dimiliki oleh BRI sebanyak 5,992 juta lembar (80,426 persen). Sedangkan sisanya dimiliki oleh dana pensiun perkebunan sebanyak 1.044 juta lembar (14,025 persen), masyarakat 413 juta lembar (5,549 persen).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement