REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono bertekad membangun minimal 200 ribu rumah untuk mengentaskan ketimpangan permintaan dan pasokan.
'' Untuk mempercepat penyelesaian backlog. Kalau sekarang, saya tadi baru rapatkan juga, bahwa sekarang ini 200.000 per tahun. Dengan penggabungan ini, harapannya lebih dari itu,'' ujar Basuki di ruang kerjanya di Jakarta, Senin (3/11).
Basuki memastikan Rancangan Undang-Undang (RUU) Tabungan Perumahan Rakyat tetap dilanjutkan. Seperti diketahui, pada masa legislatif sebelumnya RUU Tapera tertunda karena belum ada kesepakatan mengenai besaran jumlah iuran yang harus dibayar masyarakat maupun pemerintah serta pemberi kerja khususnya di sektor swasta.
Besaran iuran tersebut dinilai penting mengingat nantinya akan diketahui berapa besar kisaran dana Tapera yang akan terkumpul untuk pembangunan perumahan rakyat. ''Justru diakhir memorial dianjurkan untuk melanjutkan (Tapera), minta saya melanjutkan lagi,'' jelas Basuki.