Rabu 29 Oct 2014 16:08 WIB

Seperti Era SBY, BLT jadi Pilihan Utama Ketika BBM Naik

Rep: Satria Kartika Yudha/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Pembagian bantuan langsung tunai (BLT) bagi masyarakat miskin (ilustrasi).
Pembagian bantuan langsung tunai (BLT) bagi masyarakat miskin (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Bantuan Langsung Tunai (BLT)  masih akan menjadi pilihan pemerintah untuk menyalurkan dana kompensasi kenaikan Bahan Bakar Minyak. Apalagi, bila kenaikan tersebut dilakukan dalam waktu dekat ini.

Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Askolani mengatakan, penyaluran kompensasi belum bisa menggunakan mekanisme program Kartu Indonesia Sehat dan Kartu Indonesia Pintar yang merupakan salah satu janji dari kampanye Joko Widodo-Jusuf Kalla. Kenaikan BBM pun dinilai tidak perlu menunggu sampai kedua kartu itu sudah tersalurkan ke masyarakat.

"Kalau BBM naik akan ada kompensasi. Kartu (Indonesia) Pintar-Sehat sih belum. Tetap BLT yang akan diberikan," kata Askolani di kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Rabu (29/10).

Seperti diketahui, pemerintah memiliki dana kompensasi sebesar Rp 5 triliun yang sudah dialokasikan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Perubahan 2014. Askolani belum bisa memastikan apakah dana tersebut cukup hingga tahun ini. 

"Belum tahu. Belum dirinci," ujar dia. Mengenai Kartu Indonesia Sehat dan Kartu Indonesia Pintar, ujar dia, bisa digunakan data-nya terkait siapa yang berhak menerima kompensasi dari kenaikan harga BBM.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement