REPUBLIKA.CO.ID JAKARTA -- Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil mengaku bahwa pengurangan subsidi bahan bakar minyak (BBM) belum dibicarakan. Rapat Kabinet yang dilaksanakan usai Pelantikan Kabinet Kerja hanya membicarakan arahan Presiden kepada Menteri agar bekerja lebih cepat dan proaktif.
"(Pengurangan subsidi BBM) belum dibahas tadi, nanti akan ada rapat khusus membahas itu," ujar Sofyan ketika ditemui ketika Serah Terima Jabatan, Senin (27/10). Ia enggan memberikan keterangan bahwa kenaikan harga BBM akan dilakukan pada November mendatang.
Sofyan mengatakan, dalam Rapat Kabinet yang dilakukan usai pelantikan, Presiden Joko Widodo memberikan arahan pada para menteri. "Presiden memberikan support kepada menteri dan meminta bahwa menteri harus betul-betul proaktif dan kerja keras," ujarnya.
Presiden juga meminta kepada menteri untuk memangkas perizinan agar investasi tidak terhambat. "Misalnya listrik powerplan, yang kadang orang harus menunggu sampai bertahun-tahun karena masalah perizinan harus dipercepat," ujarnya. Menteri pun diminta untuk teribat dalam pengadaan lahan. Selama ini suatu proyek terhambat karena lamanya proses pengadaan lahan.
"Hambatan karena pembebasan lahan bisa dipercepat," ujarnya.