REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selepas mengikuti rapat kabinet bersama Presiden Joko Widodo, Menteri Negara BUMN, Rini Soemarno langsung menuju kantornya untuk mengikuti rapat pimpinan bersama deputi Kementerian BUMN. Salah satu yang dibahas upaya pihaknya untuk mencapai kinerja yang baik.
"Terutama ada hal urgent yang harus dilakukan yaitu pemberhentian dan pengangkatan dirut KAI dan Telkom yang harus melalui RUPS sehingga jadi proses tersendiri," ujar Rini, Senin (27/10).
Rini melanjutkan, pembahasan Dirut Telkom akan dibicarakan dan dijadwalkan. Rini mengatakan dia telah minta deputi BUMN untuk memberikan usulan terutama usulan kemungkinan dari personelnya.
"Termasuk KAI. Saya minta mereka memasukkan background-nya dan saya pelajari. Begitu juga untuk pindad," lanjutnya. Tiga hal tersebut akan segera Rini analisa.
Rini mengaku, dari segi waktu untuk KAI bisa dilakukan secepatnya. "Mengingat ini transportasi publik dimana keamanan menjadi hal yang penting," ujarnya. Sehingga menurut Rini, dirut menjadi
hal yang utama untuk tanggung jawab.
Untuk posisi Dirut Telkom, Rini menjelaskan, pihaknya butuh waktu karena ini harus melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). "Dan deputi juga masih akan memberikan laporan kepada saya sehingga memakan waktu. kemungkinan sebulan dari KAI.
Rini manambahkan, pihaknya juga akan menganalisa dengan direksi yang ada, apakah dilakukan pengangkatan pelaksana tugas (Plt( dahulu atau bisa diusulkan di RUPS. "Pertamina juga salah satunya. saya juga minta waktu karena waktunya ternyata Plt itu satu bulan dan kemarin 1 Oktober sehingga 1 Nopember harus ada yang baru," jelas Rini.
Terkait hal tersebut, Rini akan membicarakan dengan Mensegneg dan kemudian meminta waktu dengan Presiden Jokowi.