REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menggalakan waspada investasi pada seluruh masyarakat Indonesia. Salah satunya adalah dengan mengajak pengunjung mall untuk waspada investasi.
"Saat ini kelompok menengah terus meningkat akibatnya kebutuhan produk jasa keuangan juga meningkat," ujar Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad dalam sambutannya pada acara OJK Goes to Mall di Palembang Indah Mall, Jumat (24/20). Menurutnya, kesadaran dalam pemilihan produk jasa keuangan perlu ditingkatkan.
Muliaman mengatakan, ada tiga hal utama yang perlu dilakukan ketika mendapat penawaran investasi. Hal pertama adalah kewajaran dari sisi bunga yang ditawarkan. "Kalau orang menawarkan investasi return-nya (imbal hasilnya) nggak wajar, ya harus hati-hati," ujarnya.
Hal kedua adalah persyaratannya. "Perhatikan persyaratannya. Misalnya tata caranya. Bagaimana menyetor, bagaimana menarik. Itu tolong diperhatikan," ujarnya.
Hal ketiga adalah keabsahan hukum, baik lembaga investasinya maupun produk investasi yang ditawarkan. "Misalnya apakah dia ini lembaga yang terdaftar nggak. Izinnya dari siapa. Kalau dia koperasi, ya harus ada izin koperasi. Kalau dia pasar modal ya harus ada izin pasar modal. Termasuk produknya itu itu terdaftar nggak," ujarnya.
Acara OJK Goes to Mall tersebut juga dimeriahkan oleh pameran sektor jasa keuangan. Beberapa lembaga jasa keuangan membuka stand di acara tersebut. Diantaranya adalah Takaful, SRO, BNI Syariah, Pegadaian, ACA dan BFI Finance.