REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melanjutkan penguatan. Penguatan didorong oleh dilantiknya Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Berdasarkan data Bloomberg, rupiah pada Selasa (21/10) dibuka pada Rp 12.003 per dolar AS, menguat dibandingkan nilai tukar rupiah yang dibuka kemarin, Senin (20/10) pada Rp 12.088 per dolar AS. Nilai tukar rupiah tersebut terus menguat. Seperti yang diakses pada pukul 09:15, rupiah ditransaksikan pada Rp 12.000 per dolar AS.
Kemarin, Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara mengatakan, penguatan rupiah disebabkan oleh faktor domestik dan internasional.
"Faktor domestiknya adalah bahwa pelantikan Jokowi berlangsung lancar dan Prabowo dan Hatta Rajasa juga hadir," ujar Mirza.
Calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut satu, Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa memang tampak menghadiri pelantikan Jokowi-JK.
Sementara itu, faktor international dari penguatan rupiah adalah meredanya kekhawatiran bahwa suku bunga AS akan dipercepat waktu kenaikannya. Meredanya kekhawatiran tersebut juga membuat mata uang di negara-negara lain menguat terhadap dolar AS.
Pada perdagangan hari ini, baht dibuka pada 32,27 baht per dolar AS, menguat dibandingkan kemarin yang dibuka pada 32,4 baht per dolar AS. Sementara itu, ringgit dibuka pada 3,2 per dolar AS, sama dengan pembukaan pada hari sebelumnya.