REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) Kamis (9/10) dibuka menguat sebesar 34,70 poin. Penguatan itu mengikuti pergerakan bursa saham eksternal.
IHSG BEI dibuka naik 34,70 poin atau 0,70 persen menjadi 4.993,22. Sementara indeks 45 saham unggulan (LQ45) menguat 8,69 poin (1,04 persen) ke level 846,06.
"Bursa Asia, termasuk indeks BEI bergerak menguat merespons positif kenaikan bursa saham di Amerika Serikat," kata analis Samuel Sekuritas Todd Showalter di Jakarta, Kamis.
Menurut dia, lembaga dana moneter internasional (IMF) yang memproyeksikan perlambatan ekonomi global memberikan indikasi kalau bank sentral AS (the Fed) tidak akan menaikkan suku bunga AS (Fed rate) lebih cepat dari perkiraan.
Dari dalam negeri, lanjut dia, mata uang rupiah yang kembali bergerak positif menambah sentimen bagi indeks BEI untuk melanjutkan penguatannya. Diperkirakan IHSG masih berpeluang menguat pada Kamis ini seiring dengan penguatan bursa regional dan rupiah.
Namun, katanya, diperkirakan penguatan terbatas karena pelaku pasar saham cenderung menanti kabinet Jokowi dan ekspektasi kenaikan bahan bakar minyak (BBM).
Analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya menambahkan, secara teknikal, potensi yang terlihat bagi indeks BEI adalah naik setelah mengalami koreksi cukup dalam.
"Indeks BEI dapat kembali ke jalur tren penguatan meski dalam jangka pendek. Diperkirakan IHSG BEI pada Kamis ini bergerak di kisaran 4.933-5.068 poin," katanya.
Bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng menguat 257,76 poin (1,11 persen) ke 23.251,09. Sementara indeks Nikkei naik 71,63 poin (0,47 persen) ke 15.669,61 dan Straits Times menguat 22,17 poin (0,69 persen) ke posisi 3.248,88.