REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) mencatat pertumbuhan kredit perbankan pada Agustus masih melambat. Pertumbuhan kredit hanya tumbuh 13,4 persen yoy, melambat dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat tumbuh 15 persen.
Perlambatan pertumbuhan kredit akan terjadi hingga akhir tahun. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan bahwa perbankan telah merevisi pertumbuhan kredit dalam Rencana Bisnis Bank (RBB) menjadi 15-16 persen.
Menanggapi hal tersebut, Presiden Direktur PT Bank Central Asia, Tbk (BCA) Jahja Setiaatmadja mengatakan, target kredit perbankan untuk tahun ini akan berada pada kisaran 10-12 persen. "Konsultasi antara teman-teman perbankan, 10-12 persen juga oke," ujar Jahja.
Penyaluran kredit, menurutnya, dapat lebih digenjot. Namun, penyaluran kredit yang tinggi dapat memicu perang suku bunga. Untuk menghindari hal tersebut, perbankan harus siap dengan pertumbuhan kredit yang rendah.