REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat dan praktisi asuransi syariah Agustianto menyambut baik asuransi mikro syariah ‘Si Bijak’ untuk kalangan menengah ke bawah. Adanya asuransi mikro ini membuat kalangan menengah ke bawah dapat mengakses jasa keuangan asuransi.
Agustianto mengatakan, asuransi mikro ini adalah program yang sangat bagus, mulia, dan perlu untuk terus dikembangkan. ‘’Karena selama ini produk asuransi hanya masuk ke kalangan kelas menengah keatas. Sehingga masyarakat kalangan menengah kebawah tidak bisa mengikutinya,’’ katanya kepada ROL, di Jakarta, Selasa (30/9).
Untuk itu, kata dia, asuransi mikro ini jadi strategi untuk mewujudkan financial inclusion yang artinya jasa keuangan ini bisa diakses secara menyeluruh termasuk masyarakat yang berpenghasilan rendah. Asuransi mikro ini jadi gerakan keuangan masyarakat kecil dan bisa menghilngkan sekat-sekat. Selain itu,asuransi mikro ini memberikan perlindungan untuk masyarakat kecil. Jadi kata dia, peserta asuransi mikro syariah ini bisa menjaminkan risiko kesehatan dan usahanya.
‘’Apalagi preminya yang sebesar Rp 50 ribu per jiwa per tahun termasuk ringan. Coba bandingkan dengan iuran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan yang minimal Rp 25.500 per jiwa/bulan,’’ ujarnya.
Seingga, ia optimistis kalau asuransi mikro ini akan diterima oleh masyarakat luas. Namun ia berharap pengelola asuransi yaitu Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI) terus menerus mengedukasi dan memasarkan asuransi ini ke masy sosialisasi program tidak hanya dilakukan AASI.
Ia berharap pemerintah, ulama, tokoh masyarakat, sampai asosiasi-asosiasi syariah terkait juga ikut mendukung program ini dengan turun tangan langsung. Khusus kepada pemerintah, ia berharap pihak otoritas dapat memberikan campur tangan dalam bentuk regulasi.
‘’Sehingga sosialisasi dapat sampai ke masyarakat luas. Karena asuransi ini memang dapat mengurangi risiko-risiko dan seharusnya ikut,’’ ujarnya.