REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Produk khas kerajinan Komunitas Baduy yang tinggal di pedalaman Kabupaten Lebak meramaikan pameran Banten Expo 2014 sejak Rabu (24/9) sampai Ahad (28/9) di Stadion Maulana Yusuf, Serang.
"Kami terus mempromosikan hasil kerajinan Baduy melalui even-even tertentu, termasuk pameran agar dikenal masyarakat luas," kata Kepala Seksi Produksi Daerah dan Ketahanan Pangan Sekretariat Daerah Kabupaten Lebak Hilman di Serang, Ahad (28/9).
Ia mengatakan, selama ini produk-produk kerajinan khas Baduy memiliki daya tarik sendiri dan layak merebut pasar domestik maupun mancanegara. Pemerintah daerah mendorong agar kerajinan Baduy dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat tradisional. Perajin Baduy sering mendapat pembinaan maupun pendidikan kewirausahaan. Pembinaan tersebut melalui pelatihan keterampilan, magang ke luar daerah, pelatihan manajemen dan diversifikasi produk.
Saat ini, para perajin tradisional Baduy mulai tumbuh, selain tenun, tas koja, pakaian batik juga mereka sudah mampu membuat minuman labeur jahe dan madu lebah, yang bahan bakunya sangat mudah didapati di kawasan Baduy. "Minuman labeur itu bisa menyehatkan badan tanpa menggunakan pengawet karena bahannya dari jahe dan gula aren," katanya.
Menurut dia, saat ini produk khas Baduy memiliki nilai jual di pasaran sehingga sering dilakukan promosi melalui pameran-pameran atau even-even tertentu untuk mengangkat potensi daerah Kabupaten Lebak. Sejauh ini, produk kerajinan Baduy banyak diminati pengunjung saat mengikuti pameran-pameran, karena memiliki daya tarik untuk dijadikan sebagai cindera mata.
Produk kerajinan Baduy tersebut antara lain selendang, sarung, kain tenun, ikat kepala, pakaian, golok, dan tas koja, aneka pernak-pernik yang terbuat dari pepohonan.
Keunggulan produk khas Baduy, selain alami dari bahan pepohanan juga memiliki nilai seni cukup tinggi."Kami setiap mengikuti pameran selalu dibanjiri pengunjung untuk membeli produk khas Baduy," katanya.
Sementara itu, Jali, seorang perajin Baduy mengaku bahwa selama ini banyak pengunjung yang datang membeli pakaian batik dan tenun khas Baduy juga produk kerajinan lainya seperti tas koja, ikat kepala dan cindera mata. "Kami selama mengikuti pameran Banten Expo mendapatkan omset lumayan dibandingkan sebelumnya di Kota Tangerang," katanya.