Jumat 19 Sep 2014 16:50 WIB

BBM Naik, Inflasi Meningkat Sembilan Persen

Rep: C88/ Red: Ichsan Emerald Alamsyah
Bank Indonesia
Foto: Republika/Prayogi
Bank Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- BI memperkirakan inflasi akan mencapai sembilan persen di awal 2015 jika pada November terjadi kenaikan harga BBM. Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara mengatakan kenaikan BBM sebesar seribu rupiah akan mengerek inflasi sebesar 1-1,5 persen.

Saat ini tingkat inflasi berada di kisaran 5,4 persen. Jika pemerintahan yang baru menaikkan harga BBM bersubsidi sebesar Rp 3 ribu rupiah per liter, maka inflasi bisa mencapai sembilan persen.

Menurutnya menaikkan harga BBM adalah keharusan untuk menyehatkan neraca perdagangan Indonesia. Karena, salah satu yang membuat defisit neraca perdagangan adalah impor BBM. "Impor BBM mencapai 3,4-3,5 miliar dolar AS tiap bulan," katanya pada Jumat (19/9) di Jakarta.

Mirza menambahkan, cepat atau lambat harga BBM harus dinaikkan. Keputusan menaikkan harga BBM, selain mempertimbangkan inflasi, juga berkejaran dengan tingkat suku bunga AS.

Jika harga BBM mendekati dinaikkannya suku bunga AS maka gejolak akan semakin keras. Saat ini tingkat suku bunga AS sebesar 0,25 persen.

Mirza melihat adanya kecenderungan AS untuk menaikkan suku bunga hingga mencapai tiga persen dalam tiga tahun ke depan. Semakin lama pemerintah menunda kenaikan BBM, maka akan semakin dekat dengan naiknya suku bunga AS.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement