Jumat 19 Sep 2014 16:42 WIB

Potensi Tinggi, Sumur Eksploitasi di Papua-Maluku Bertambah

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Ichsan Emerald Alamsyah
Ladang migas
Foto: Antara
Ladang migas

REPUBLIKA.CO.ID, SORONG -- SKK Migas Perwakilan Papua-Maluku (Pamalu), menargetkan tahun depan akan ada penambahan sumur eksplorasi minyak dan gas. Sampai saat ini, sudah ada 54 titik sumur yang terdeteksi. Akan tetapi, yang telah aktif diekploitasi baru enam sumur.

Kepala SKK Migas Perwakilan Pamalu, Enrico CP Ngantung, mengatakan, produksi minyak di wilayah Pamalu ini mencapai 15.500 barel minyak per hari (BOPD). Jika mengacu pada angka nasional, produksi di wilayah ini masih cukup rendah.

"Akan tetapi, produksi gas kita cukup tinggi," ujar Enrico, kepada ROL, Jumat (19/9).   Untuk produksi gas, rata-rata mencapai 1.249 million standard cubic feet per day (MMCSCFD). Jadi, wilayah Pamalu ini memang potensi akan gas nya tinggi. Sedangkan minyaknya, masih belum maksimal.

Karena itu, kedepan pihaknya akan terus menggenjot hasil produksi migas tersebut. Salah satunya, dengan menambah sumur yang bisa dieksploitasi. Rencananya, ada dua sampai tiga sumur yang akan dieksploitasi tahun depan itu, milik Inpex Masela dan Genting Fak-fak.

Akan tetapi, pihaknya belum mendapat laporan, berapa asumsi produksi di kedua sumur laut dalam tersebut. Namun yang jelas, bila dua sumur itu telah dieksploitasi, maka akan ada penambahan produksi.

Menurut Enrico, eksplorasi dan eksploitasi minyak dan gas di wilayah timur Indonesia ini, melibatkan sejumlah perusahaan swasta. Mereka tergabung dalam kontraktor kontrak kerjasama (K3S). Adapun perusahaan tersebut, di antaranya Pertamina EP, Field Papua, BP Indonesia, Petro China Salawati, Citic Seram Energy, Kalrez, dan Inpex Masela.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement