Selasa 09 Sep 2014 20:23 WIB

Pengamat: Orde Baru Jauh Lebih Baik Bangun Infrastruktur Pertanian

Rep: C88/ Red: Ichsan Emerald Alamsyah
Sejumlah warga membawa hasil pertanian melintas di tanah yang kering di Waduk Pacal, Bojonegoro, Jawa Timur, Kamis (30/8).
Foto: Antara/Aguk Sudarmojo
Sejumlah warga membawa hasil pertanian melintas di tanah yang kering di Waduk Pacal, Bojonegoro, Jawa Timur, Kamis (30/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-Sebagian besar saluran irigasi yang rusak merupakan wilayah yang menjadi tanggung jawab pemerintah daerah. Pengamat pertanian Khudori menyebut sejak era reformasi negara tidak mempunyai kemampuan yang baik dalam membangun dan merawat infrastruktur pertanian.

Ia memandang prioritas infrastruktur pertanian saat ini jauh berbeda jika dibandingkan pada masa orde baru. "Kita bukan saja tidak mampu membangun infrastruktur yang baik tapi juga tidak mampu merawat warisan dari orde baru," tutur dia kepada ROL, Selasa (9/9).

Sebenarnya, lanjut Khudori, yang perlu diperhatikan tak hanya masalah infrastruktur saja. Tetapi bagaimana pemerintah mampu mempertahankan luas lahan yang sudah ada agar tidak dialihfungsikan menjadi lahan non pertanian.

Maraknya konversi lahan pertanian menjadi non-pertanian juga menjadi salah satu faktor penyebab buruknya perawatan saluran irigasi. "Kalau kita lihat rata-rata yang dikonversi adalah lahan subur, jika lahan sudah tidak ada maka perawatan saluran irigasi menjadi tidak berjalan," tambah Khudori.

Padahal jika infrastruktur pertanian diperhatikan dengan baik maka efeknya tidak hanya untuk sektor pertanian saja. Tetapi juga membawa efek bagi perekonomian secara keseluruhan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement