Ahad 07 Sep 2014 19:20 WIB

Pengusaha Logistik Lebih Setuju BBM Naik Daripada Solar

Rep: Aldian Wahyu Ramadhan/ Red: Indira Rezkisari
Antrean BBM di SPBU (ilustrasi)
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Antrean BBM di SPBU (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) mengungkapkan, kenaikan tarif solar sebesar Rp 1.000 akan menaikkan harga logistik lima persen. Namun, kenaikan tarif premium tidak berpengaruh terhadap biaya logistik. Pasalnya, bahan bakar yang digunakan BBM bersubsidi jenis solar.

Ketua ALI Zaldi Masita mengatakan, kenaikan tarif solar akan berdampak langsung terhadap biaya logistik. ''Biaya sembako pun jadi ikut naik,'' kata dia, Ahad (7/9) sore.

Menurut Zaldi, kenaikan tarif BBM bersubsidi tidak akan mematikan usaha logistik. Bahkan, lebih baik harganya mahal tetapi BBM selalu tersedia.

Dia mencontohkan, kejadian kelangkaan BBM beberapa waktu lalu lebih merugikan usaha logistik. Dia menegaskan, apabila tarif BBM bersubsidi dinaikkan, biaya logistik akan juga akan berubah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement