REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG-- Kantor Bank Indonesia (BI) Wilayah VI Jawa Barat dan Banten melakukan sosialisasi Gerakan Nasional Non Tunai di sejumlah kampus di provinsi itu.
"BI mengawali sosialiasi mengenai gerakan nontunai ini pada mahasiswa dibandingkan masyarakat lain. Masyarakat akademis itu adalah masyarakat yang reseptif terhadap berbagai perkembangan," kata Kepala Kantor BI VI Jabar, Dian Ediana Rae di sela sosialisasi di Kampus Unpad Jatinangor, Sumedang, Jumat.
Menurut Dian, masyarakat kampus seperti dosen, mahasiswa menggunakan kartu nontunai dalam berbelanja, tentu ini akan memberikan dampak yang sangat positif pada masyarakat luas. Penggunaan uang elektronik atau e-money ini untuk menghemat pengeluaran anggaran negara.
Menurutnya semakin hari, kemajuan dari teknologi dunia akan membutuhkan alat transaksi yang lebih efisien dan aman. Ia mengatakan, dunia yang semakin maju dan transaksi yang secara kualitatif dan kuantitatif membutuhkan alat pembayaran yang efisien.
Penggunaan nontunai, lanjut dia, juga menurut Dian akan meminimalisir rasa khawatir masyarakat membawa uang palsu. Selain itu, juga tidak usah merasa risih membawa uang yang sudah lusuh. "Transaksi e-money ini tidak akan membingungkan masyarakat ketika transaksi kembalian ada atau tidak ada. Bahkan di sebagian minimarket ada kembalian oleh permen yang seharusnya tidak boleh terjadi," katanya.