REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Forum Ekonomi Islam Dunia (World Islamic Economic Forum/WIEF) menyoroti integrasi ASEAN dalam pasar bebas Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang akan mulai diberlakukan pada tahun 2015.
"Integrasi ASEAN 2015 mendatang, serta peningkatan daya beli dan konsumen Muslim menggarisbawahi potensi pertumbuhan yang kuat dari perekonomian Islam," kata Ketua WIEF Tun Musa Hitam dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Selasa (26/8) malam.
Menurut Tun Musa, fokus WIEF adalah membawa peluang-peluang masa depan yang dapat memastikan perkembangan secara terus-menerus bagi ekonomi dan manusia. Untuk itu, ujar dia, cara untuk mencapai hal tersebut antara lain dengan menjelajah prospek pasar muslim di berbagai kawasan dengan mendayagunakan pertumbuhan yang terus melaju dari keuangan Islam.
Ia mengungkapkan, acara WIEF ke-10 di Dubai, 28-30 Oktober 2014 mendatang juga mengusung tema 'Kerja Sama Inovatif untuk Pertumbuhan Ekonomi'. WIEF ke-10 juga diperkirakan akan dihadiri lebih dari 2.500 peserta dari sebanyak 140 negara, menyusul kesuksesan acara forum itu sebelumnya di berbagai negara seperti Jakarta, Kuala Lumpur, Islamabad, Kuwait, Astana, Johor Bahru dan London.