REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Forum Ekonomi Islam Dunia (WIEF) ke-12 yang saat ini digelar di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta, 2-4 Agustus 2016, 12 mengusung tema “Decentralizing Growth and Empowering Future Business”.
Terkait tema besar tersebut, Chairman Aladdin DotKom Indonesia Ahmad Riawan Amin mengatakan, desentrasi pertumbuhan tersebut perlu melibatkan information technology (IT). “Upaya mendesentralisasi pertumbuhan sampai ke daerah daerah hanya bisa dilakukan dengan IT,” kata Riawan Amin kepada Republika.co.id, Rabu (3/8/2016).
Riawan yang juga mantan Direktur Utama Bank Muamalat menyebut contoh sukses Bank Muamalat dalam menggenjot jumlah nasabah dan transaksi melalui peluncuran kartu Shar-E bekerja sama dengan Pos Indonesia yang memiliki jaringan ribuan kantor di seluruh wilayah Indonesia.
“Produk kartu Shar-E yang diluncurkan oleh Bank Muamalat terbukti sukses. Keberadaan kartu Shar-E tersebut dalam waktu yang sangat cepat mendesentralisasi pertumbuhan ekonomi syariah sampai ke pelosok-peloksok, tanpa membuka cabang-cabang Muamalat yang membutuhkan biaya mahal,” tutur Riawan.
Riawan menambahkan, hal ini juga sejalan dengan kampanye Financial Inclusion dan branchless banking yang dikampanyekan oleh Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Menyinggung “Empowering Future Business”, kata Riawan, dapat berarti dua hal. Pertama, mengangkat harkat usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang kesulitan akses pasar, menghalalkan produknya dan memperbaiki prosesnya.
“Kedua, membantu pemerintah atau Majelis Ulama Indonesia (MUI) merekrut pengusaha-pengusaha baru yang telah memenuhi syarat-syarat halal,” tutur Ahmad Riawan Amin.
World Islamic Economic Forum (WIEF) ke-12dibuka secara resmi oleh Presiden Jokowi di Jakarta, Selasa (2/8/2016). WIEF ke-12 akan berlangsung hingga Kamis (4/8/2016).