REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pendapatan PT Kereta Api Indonesia (Persero) pada musim angkutan Lebaran 2014 meningkat 16 persen menjadi Rp 361,98 miliar dibandingkan 2013 sebesar Rp 311,51 miliar. "Angka tersebut total pendapatan dari H-1 sampai H2+12 Lebaran atau 18 Juli sampai 10 Agustus 2014," ujar Vice President Head Corporate Communication PT KAI, Makmur Syaheran, kepada wartawan di Jakarta, Kamis (21/8).
Ia mengatakan, faktor yang mempengaruhi kenaikan pendapatan antara lain karena kapasitas angkut bertambah serta peningkatan jumlah penumpang pada rentang waktu sama. Berdasarkan catatan PT KAI, jumlah penumpang pada 2013 mencapai 4.756.937 orang, sedangkan tahun ini mencapai 5.558.867 orang atau meningkat 17 persen.
Pada angkutan Lebaran 2014, PT KAI menyiapkan 293 rangkaian KA reguler, 18 KA tambahan komersial, 16 KA ekonomi subsidi dan 416 unit lokomotif yang meliputi lokomotif dinas sebanyak 368 unit dan cadangan 48 unit. "Itu dari aspek sarana, sedang aspek prasarana meliputi pengecekan jalur yang diintensifkan dengan menambah personel juru periksa jalan," katanya.
Dari segi keselamatan, lanjut Makmur, penyelenggaraan angkutan Lebaran dengan kereta api meraih predikat zero accident atau tanpa kecelakaan dan tidak ditemukan hambatan berarti. Kendati demikian, pihaknya mengakui masih terjadi keterlambatan untuk keberangkatan maupun kedatangan kereta api karena beberapa faktor, salah satunya gangguan eksternal seperti kendaraan mogok tepat di perlintasan.
Sementara itu, KA Humas Daop I Agus Komarudin mengaku secara umum tidak ada permasalahan apapun di sejumlah stasiun di Jakarta pada pelaksanaan arus mudik dan balik 2014. Hanya pihaknya menemukan 18 kartu identitas penumpang kereta api di Stasiun Pasar Senen yang tidak sama dengan pemilik tiket.
"Syukurlah semua berjalan sesuai harapan. Ke depan akan lebih ditingkatkan pelayanan dan kenyamanan penumpang ," katanya.