Kamis 21 Aug 2014 07:20 WIB

Minyak Naik Didorong Tanda-Tanda Permintaan AS Lebih Kuat

Harga Minyak Mentah
Foto: Antara
Harga Minyak Mentah

REPUBLIKA.CO.ID, Harga minyak global "rebound" atau berbalik naik dari posisi terendah dalam beberapa bulan pada Rabu (Kamis pagi WIB), setelah terjadi penurunan besar mengejutkan dalam persediaan minyak Amerika Serikat.

Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman September, melonjak 1,59 dolar AS menjadi 96,07 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange, pulih dari terendah tujuh bulan pada Selasa (19/8).

Patokan Eropa, minyak mentah Brent untuk pengiriman Oktober, naik 72 sen menjadi ditutup pada 102,28 dolar AS per barel di London, menguat dari terendah 14-bulan pada hari sebelumnya.

"Stok minyak mentah turun lebih banyak dari yang diperkirakan," kata Bart Melek, kepala strategi komoditas di TD Securities.

"Pasar melihat kemungkin permintaan sedikit lebih tinggi."

Melek mengatakan data persediaan energi, ditambah dengan komentar dalam risalah pertemuan Federal Reserve AS pada Rabu tentang pasar pekerjaan, menunjukkan "ekonomi AS mungkin sedang melakukan yang baik-baik saja dalam hal pertumbuhan."

Data dari Badan Informasi Energi AS mengatakan stok minyak mentah turun 4,5 juta barel dalam pekan yang berakhir 15 Agustus.

Itu jauh lebih besar dari ekspektasi untuk penurunan 900.000 barel, menurut analis yang disurvei oleh Dow Jones Newswires.

Laporan ini juga menunjukkan bahwa persediaan sulingan, yang meliputi minyak pemanasan dan diesel, turun satu juta barel. Para analis telah memperkirakan penurunan 700.000 barel.

Namun cadangan bensin naik 600.000 barel. Para analis telah memproyeksikan penurunan 1,3 juta barel.

Pedagang juga terus mengikuti konflik di produsen minyak mentah Libya dan Irak, serta di Ukraina, saluran utama untuk ekspor gas Rusia ke Eropa, kata para analis.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement