REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Pemerintah menargetkan produksi minyak Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu di Bojonegoro, Jatim akan mulai berproduksi Maret 2015.
Menteri ESDM Jero Wacik usai acara pemberian nama kapal penampungan atau "floating storage and offloading" (FSO) Gagak Rimang di Galangan Kapal Sembawang, Singapura, Selasa (19/8) mengatakan, puncak produksi Banyu Urip bakal terjadi pada Juli 2015 sebesar 165.000 barel per hari.
"Produksi Cepu akan menjadi salah satu tumpuan pencapaian target RAPBN 2015 sebesar 845.000 barel per hari," katanya.Target produksi Banyu Urip tersebut mundur dari rencana semula akhir 2014 yang terutama akibat kendala nonteknis seperti pembebasan lahan dan perizinan pada awal proyek.
Gagak Rimang adalah nama kuda tunggangan Adipati Arya Penangsang yang berkuasa di sekitar wilayah Blora, Cepu, Bojonegoro, dan Tuban pada abad ke-16. Kapal FSO yang ditambatkan di Pantai Utara Tuban, Jatim tersebut berdimensi panjang 340 m, lebar 50 m, dan tinggi 50 m.FSO berkapasitas dua juta barel dioperasikan Mobil Cepu Limited, unit usaha ExxonMobil Indonesia.