REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi VII DPR-RI dari Fraksi PDI-P, Efendi Simbolon, menilai selama ini pemerintah terlalu terbuai dengan energi fosil. Ia melihat, selama dua periode pemerintahan SBY, tidak ada pembangunan dan rencana-rencana strategis untuk mengelola energi yang efisien.
"Selama ini pemerintah tidak serius menangani penemuan energi baru dan terbarukan atau membangun infrastruktur energi," ujarnya saat dihubungi Republika, Ahad (17/8). Maka, tak pelak anggaran subsidi BBM selalu meningkat dari tahun ke tahun.
Langkah-langkah yang ditetapkan pemerintah dalam mengelola energi, seperti pemasangan stiker pada kendaraan, hanya bersifat parsial dan tidak solutif. Belum lagi, Efendi menambahkan hingga saat ini mafia migas masih membelenggu tata niaga migas.
Oleh karena itu, pemerintahan Jokowi-JK yang akan datang diharapkan memiliki komitmen untuk memotong rantai biaya produksi yang tinggi. Setelah itu, Indonesia harus lebih serius menuju energi berbasis non fosil.
"Nantilah mudah-mudahan RAPBN-P yang akan diajukan pemerintahan Jokowi-JK dapat memenuhi kebutuhan," kata Efendi menegaskan.