Kamis 14 Aug 2014 16:06 WIB

Bank DKI Berhati-hati Lepas Unit Syariah

Rep: Ichsan Emrald Alamsyah/ Red: Nidia Zuraya
Bank DKI
Bank DKI

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Unit Usaha Syariah (UUS) PT Bank DKI berhasil mencatat kinerja yang cemerlang sepanjang 2014. Hingga akhir Juli, UUS Bank DKI berhasil meraup laba setelah pajak senilai Rp 54 miliar.

Hingga akhir Juni, UUS Bank DKI meraih laba sebesar Rp 49 miliar atau meningkat hampir 55 persen dari periode semester I 2013 yaitu Rp 31 miliar. Begitu juga aset dengan yang kini telah mencapai Rp 2,83 triliun. Padahal aset DKI Syariah di 2010 hanya Rp 300 miliar.

Meski begitu bukan berarti induk usaha, Bank DKI langsung melepas atau spin off DKI Syariah. Direktur Korporasi dan Syariah Bank DKI, Mulyatno Wibowo menyatakan perseroan tak ingin melakukan kesalahan ketika melepas anak usaha syariah. Karena ada beberapa bank yang setelah melakukan spin off terhadap UUS, kinerja anak usaha itu malah memburuk.

Oleh karena itu, perseroan memiliki target tersendiri. Minimal menurut dia aset UUS DKI telah mencapai Rp 5 triliun dengan modal Rp 1 triliun atau masuk  Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) 1. Kategori lainnya pembiayaan bermasalah tak boleh lebih dari dua persen. Kemudian telah memiliki sumber daya manusia dan infrastruktur.

Untuk mencapai itu, induk saat ini memberikan keleluasaan perusahaan untuk berkembang. Tak heran saat ini pembiayaan lebih merata, baik ritel, korporasi maupun KPR.

Ia menambahkan Hingga Juli aset syariah telah mencapai Rp 2,83 triliun sementara target perseroan Rp 2,87 triliun. Begitu juga dengan pembiayaan yang telah mencapai Rp 2,65 triliun. Padahal target awal induk usaha hanya Rp 2,7 triliun.

Hal lain yang menggembirakan adalah Dana Pihak Ketiga telah berhasil melewati target yang ditetapkan. Di awal 2014 target DPK hanya Rp 1,39 triliun namun saat ini telah mencapai Rp 1,89 triliun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement