REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Ekonomi Inggris tumbuh sebesar 0,6 persen dalam tiga bulan yang berakhir Juli, laju paling lambat dalam setahun, menurut angka yang dirilis oleh Institut Nasional untuk Riset Ekonomi dan Sosial (NIESR), Rabu.
Angka tersebut merupakan penurunan 0,2 persentase poin pada periode bergulir tiga bulan sebelumnya antara April dan Juni yang dirilis oleh NIESR pada bulan lalu.
NIESR menghasilkan estimasinya setelah Kantor Statistik Nasional merilis angka yang menunjukkan sektor manufaktur memiliki kinerja yang baik di belakang sektor jasa.
James Warren, peneliti di NIESR dan penulis bersama dalam proyeksi tersebut, mengatakan kepada Xinhua: "Alasan utama mengapa perkiraan ini sedikit lebih rendah saat ini sebagian karena data konstruksi yang lemah, tetapi juga merupakan sebuah muslihat statistik."
"Angka April sangat kuat dan itu kini telah jatuh dari rata-rata triwulanan kami dan pergi ke salah satu sebelumnya," kata Warren.
NIESR memperkirakan pertumbuhan Inggris 3,0 persen pada tahun ini dalam perkiraan kuartalan yang dirilis Selasa.
"Sudut pandang kami bahkan untuk kuartal ini secara luas sejalan dengan pertumbuhan 3,0 persen," kata Warren.
"Kami masih memiliki data yang sangat positif, ini hanya penyimpangan statistik. Ini sangat banyak karena data April sangat kuat."