REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai, integrasi pasar modal dan industri asuransi negara anggota ASEAN tidak secepat integrasi perbankan. Pembicaraan dan kerja sama antarnegara terkai perbankan jauh lebih maju dan mendetail.
Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad mengatakan, sudah ada pembicaraan antarnegara anggota terkait integrasi di pasar modal dan asuransi. "Tapi menurut saya belum terlalu maju seperti perbankan yang sudah membicarakan qualified Asian bank. Pasar modal dan asuransi masih sangat jauh, belum terlalu detail," kata Muliaman.
Untuk membuka integrasi bursa saja, lanjut Muliaman, negara-negara anggota ASEAN kesulitan. Namun demikian, bukan berarti tidak ada yang disepakati antarnegara.
Negara-negara ini telah melakukan sejumlah pendekatan, terutama pendekatan bilateral. Muliaman berpendapat, pendekatan bilateral bagus dilakukan karena masing-masing negara dapat melihat posisinya secara lebih baik. Hal ini berbeda dengan komitmen multilateral yang lebih ditujukan untuk seluruh negara anggota.