REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perseroan Terbatas Semen Indonesia Tbk mencetak laba bersih sebesar Rp2,78 triliun pada semester pertama 2014 atau meningkat 8,61 persen dibanding periode sama tahun sebelumnya Rp2,56 triliun.
"Kami akan terus menjaga keberlanjutan bisnis dengan melakukan berbagai paduan strategi, baik dari sisi produksi, perluasan distribusi, efisiensi, maupun optimalisasi berbagai peluang," ujar Direktur Utama Semen Indonesia Dwi Soetjipto dalam siaran pers di Jakarta, Jumat.
Sepanjang semester pertama tahun ini, lanjut dia, perseroan juga berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp12,88 triliun, atau meningkat 12,8 persen dibanding tahun lalu sebesar Rp11,42 triliun.
Meningkatnya pendapatan itu, lanjut dia, seiring dengan peningkatan penjualan sebesar 4,9 persen menjadi 12,73 juta ton dibanding tahun sebelumnya sebesar 12,14 juta ton.
"Kinerja penjualan Semen Indonesia tersebut melampaui rata-rata penjualan industri semen nasional sebesar 4 persen," paparnya.
Dwi menjelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi selama triwulan pertama 2014 memang melambat di level 5,2 persen. Pada triwulan kedua 2014, level pertumbuhan diprediksi masih akan stagnan seiring dengan masih belum membaiknya perekonomian global, terutama Tiongkok yang pertumbuhannya mulai melambat.
"Penjualan semen relatif stagnan pada semester pertama 2014 karena ekonomi sedikit melambat. Selain itu, hujan turun cukup berkepanjangan pada awal tahun ini sehingga memengaruhi penjualan semen," katanya.
Faktor penyelenggaraan pemilu, lanjut dia, juga ikut memengaruhi penjualan semen menyusul masyarakat dan investor masih mengikuti perkembangan hiruk pikuk kampanye politik. Kondisi itu cenderung menunda investasi sehingga turut memperlambat penjualan semen.
Pada semester kedua 2014, Dwi Soetjipto meyakini pertumbuhan penjualan semen akan membaik. Dengan penyelenggaraan Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden RI yang damai dan lancar, investasi akan bergeliat kembali.
"Kami meyakini pertumbuhan penjualan semen secara tahunan pada tahun ini akan mencapai 6--8 persen. Semester kedua 2014 penjualan akan meningkat kembali," katanya.
Ke depan, lanjut dia, perseroan akan terus menjaga kontinuitas bisnis dengan melakukan ekspansi secara terukur di berbagai wilayah potensi pasar, termasuk di luar negeri.
Di dalam negeri, perseroan sedang membangun pabrik di Rembang (Jawa Tengah) dan Padang (Sumatera Barat). Saat ini, desain kapasitas semua pabrik perseroan adalah 31,8 juta ton.
"Dengan ekspansi berkelanjutan, desain kapasitas ditargetan mencapai 40,8 juta ton dalam tiga tahun ke depan," ujar Dwi Soetjipto.