Rabu 16 Jul 2014 16:18 WIB

Petani: Tidak Mungkin Tunda Jual Bawang

Rep: Meiliani Fauziah / Red: Muhammad Hafil
Bawang merah
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Bawang merah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pasokan bawang diperkirakan terus melimpah hingga akhir bulan. Panen raya masih terjadi di  sejumlah daerah. Di Cirebon misalnya, panen sudah dimulai sejak awal bulan Juli. Panen bawang kali ini menjawab kekhawatiran  akan terbatasnya produksi bawang bulan lalu.

"Bawang cukup, bahkan melimpah saat ini," ujar Sekretaris Jenderal Dewan Bawang Merah Nasional, Mudatsir, Rabu (16/7).

Dengan melimpahnya pasokan, harga bawang petani merosot. Pedagang membeli bawang merah petani seharga Rp 7000 per kilogram (kg) hingga Rp 8000 per kg. Harga tertinggi di tingkat petani sebesar Rp 11 ribu per kg. Tahun lalu, petani bisa menjual bawang seharga Rp 18 ribu hingga Rp 20 ribu per kg. 

Petani menurut Mudatsir tidak mungkin melakukan tunda jual. Hortikultura seperti bawang merah dan cabai mudah busuk jika disimpan terlalu banyak. Lebaran merupakan saat mendulang untung. Pemerintah diharapkan memiliki instrumen agar bisa mengamkan harga setiap panen raya. 

"Pemerintah harusnya menyiapkan instrumen untu jaga harga ketika panen, baik itu swasta maupun BUMN,"  lanjut Mudatsir. 

Menteri Pertanian (Mentan) Suswono mengatakan pemerintah masih menyusun strategi yang tepat untuk mengatasi penurunan harga ketika panen raya. Kementerian Pertanian (Kementan) dan Kementerian Perdagangan (Kemendag) bekerjasama mencari solusi. 

Sebelumnya pemerintah sempat menawarkan pemberian cold storage (lemari pendingin) pada petani Brebes. Namun penawaran ini ditolak karena dianggap tidak cocok dengan kebutuhan petani. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement