Rabu 09 Jul 2014 17:40 WIB

Kemendag tak Ingin Buru-Buru Patok Referensi Harga Daging Sapi

Rep: Ahmad Islamy Jamil/ Red: Nidia Zuraya
Daging Sapi
Foto: Republika/Prayogi
Daging Sapi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengatakan, instansinya kini tengah berkonsentrasi menjaga ketersediaan daging sapi di pasaran menjelang Idul Fitri tahun ini. Ia pun mengaku tidak perlu buru-buru menetapkan patokan harga bahan pangan ini dalam waktu dekat ini.

“Kami belum mau atur referensi harga daging sapi, karena prioritas utama saat ini adalah adalah bagaimana menjaga suplainya,” kata Lutfi di Jakarta, Selasa (8/7) malam.

Menurutnya, tren harga daging sapi akhir-akhir ini masih belum stabil. Di beberapa tempat, ia mendengar daging hewan ternak ini dijual seharga Rp 120 ribu per kg. Sementara, di tempat lainnya malah dibandrol Rp 90 ribu per kg.

“Saya pikir, para pedagang sekarang ini juga sedang mencoba-coba atau berspekulasi, berapa kira-kira harga yang bisa membuat mereka untung sekaligus diterima oleh konsumen. Karena itu, kami mungkin akan menetapkan referensi harganya ketika sudah mulai stabil saja,” tuturnya.

Ia memperkirakan stabilitas harga daging sapi baru terjadi pasca-Idul Fitri nanti. “Jika harga pasaran saat itu sudah stabil di Rp 90 ribu per kg, kata dia, maka referensi harga dari Kemendag adalah Rp 85 ribu per kg. Tidak lebih rendah dari itu, karena kalau diturunkan lagi, tidak akan ada insentif bagi para peternak untuk mendongkrak produksi daging sapi mereka. Masa kita mau impor terus?” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement