REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Wakil Ketua Kamar Dagang Industri (Kadin), Anindya Bakrie mengatakan, perkembangan bisnis iklan beriringan dengan meningkatnya penyerapan tenaga kerja. "Ini akan meningkatkan kualitas SDM Indonesia," imbuh Anindya yang juga menjabat sebagai presiden direktur PT Visi Media Asia (VIVA) di Jakarta, Sabtu (5/7).
Anindya memprediksi belanja iklan Indonesia akan meningkat. Angka belanja iklan bruto saat ini mencapai Rp 19,8 triliun. Tingkat konsumsi domestik yang kuat serta ekspektasi pertumbuhan produk domestik bruto yang mencapai 6 persen akan semakin memberikan sentimen positif bagi pasar iklan.
Hal itu juga akan meningkatkan penyerapan tenaga kerja. Profesi advertising tentunya akan semakin berkembang. Masyarakat yang aktif dalam bidang multimedia, IT, dan komunikasi, akan banyak terlibat didalamnya.
Mereka yang ahli di bidang ekonomi baik makro maupun mikro, kata dia, tentu menginginkan sosialisasi produk agar menggairahkan pasar. "Saya kemudian melihat bisnis ini sangat prospektif bagi pertumbuhan perekonomian," paparnya
Menurut dia, jutaan orang diprediksi akan terlibat dalam bisnis tersebut. Ada yang berperan dalam mendesain bentuk iklan, ada juga yang berperan secara mandiri membuka agen iklan. Dia melanjutkan, belum lagi tenaga IT yang membuat desain laman iklan. Anindya menyatakan mereka semuanya akan menggairahkan pasar iklan di Indonesia.