REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Rakyat Indonesia akan memiliki pemimpin baru tanggal 9 Juli mendatang. Meski banyak ekspektasi, pemilu presiden yang menghadirkan dua pasang calon presiden dan wakil presiden dinilai tidak mempengaruhi pertumbuhan ekonomi.
"Pemilu tidak terlalu banyak pengaruhnya, tidak seperti sebelumnya. Tidak mendorong pertumbuhan ekonomi karena lebih tertib," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Chairul Tanjung atau CT, di Jakarta, Rabu (2/7).
Meskipun demikian, dia menegaskan, pemerintah tetap harus menggenjot pertumbuhan ekonomi. Menurutnya, sejauh ini investasi masih naik, meskipun tidak signifikan.
CT memprediksi pertumbuhan ekonomi masih berkisar 5,2 hingga 5,3 persen. Agar angka ini bertumbuh, diharapkan ada kerjasama yang baik antara moneter, fiskal dan sektor riil.