REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (30/6) dibuka naik tipis sebesar 2,07 poin atau 0,04 persen menjadi 4.847,20, sedangkan indeks 45 saham unggulan (LQ45) menguat 0,54 poin (0,07 persen) ke level 816,81.
"Indeks BEI menguat tipis, kondisi itu seiring ekspektasi positif pelaku pasar terhadap data ekonomi domestik yang sedianya akan dirilis pada 1 Juli 2014," kata Head of Research Valbury Asia Securities Alfiansyah di Jakarta, Senin (30/6).
Namun di sisi lain, lanjut dia, pergerakan indeks BEI juga masih dibayangi oleh pergerakan nilai tukar rupiah yang cenderung melemah, dalam pekan ini pelaku pasar akan menyikapi flukuasi nilai tukar rupiah. "Jika rupiah kembali mengalami tekanan, maka diperkirakan IHSG sulit melaju ke area positif," katanya.
Selain itu, lanjut dia, pasar juga dicemaskan kenaikan tarif listrik per Juli 2014 bagi pelanggan industri dan rumah tangga yang akan menimbulkan tambahan inflasi 0,5 persen. Ia mengatakan bahwa untuk inflasi Juni, BI memperkirakan sebesar 0,3-0,4 persen secara bulanan, sedangkan inflasi tahunan diperkirakan mencapai 6,6 persen secara tahunan.
Analis Samuel Sekuritas Aiza menambahkan bahwa pada perdagangan awal pekan ini IHSG akan bergerak mendatar seiring dengan sentimen pemilu dan juga aksi tunggu pelaku pasar terhadap sejumlah data Amerika Serikat. "Beberapa data yang akan dicermati pekan ini antara lain data jumlah tenaga kerja, neraca perdagangan AS, dan juga indeks non Manufaktur atau jasa," katanya.
Sementara itu pergerakan bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng menguat 48,43 poin (0,21 persen) ke level 23.269,95, indeks Nikkei turun 21,12 poin (0,14 persen) ke level 15.073,88 dan Straits Times melemah 9,72 poin (0,30 persen) ke posisi 3.261,52.